Cara Mencari Arus Listrik

Cara Mencari Arus Listrik

Arus, tegangan, dan daya listrik adalah tiga hal penting yang harus diketahui pada perangkat elektronik. Pengetahuan mengenai ketiganya penting karena selain soal fungsi, tetapi juga soal keamanan.

Cara mencari arus listrik tegangan dan daya listrik tidak sulit, karena di komponennya biasanya tertera.

Untuk pengukurannya sendiri, memang diperlukan rumus atau formula untuk menghitungnya. Pengetahuan mengenai hal ini sebenarnya sudah diberikan di zaman SMP atau SMA.

Memang diperlukan penyegaran pengetahuan agar menghitung arus, tegangan, dan daya bisa dilakukan dengan mudah.

Bagaimana Cara mencari arus listrik ?. Pahami yuk ! Ini rumus dan cara mencari arus listrik, tegangan listrik, daya listrik, dan contoh soalnya. Penjelasan lengkapnya di sini

Pengertian Arus Tegangan dan Daya Listrik

Arus, tegangan, dan daya listrik adalah hal yang berbeda. Berikut adalah pengertian dari ketiganya.

1. Arus Listrik

Arus listrik merupakan kecepatan aliran muatan listrik yang melewati suatu pengantar pada waktu tertentu. Arus listrik diidentifikasi dalam satuan ampere.

Lambang dari satuan tersebut adalah “A”. Satuan tersebut akan tertera pada berbagai perangkat listrik. Misalnya perangkat proteksi MCB 40A, 32A, dll.

Satuan yang digunakan untuk mengidentifikasi nilai arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik adalah ampere.

Untuk mengetahui nilainya, diperlukan alat amperemeter, tang ampere, atau multimeter. Satuan tersebut bisa ditemukan di beragam alat elektronik, diantaranya pompa, kulkas, setrika, dan TV.

2. Tegangan Listrik

Ukuran perbedaan potensial antara dua titik pada suatu rangkaian kelistrikan dapat didefinisikan sebagai tegangan listrik.

Tegangan listrik dapat juga didefinisikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain. Tegangan listrik satuannya adalah voltase.

Voltase (volt) dilambangkan dalam huruf “V” dan menunjukkan nilai tegangan pada suatu rangkaian listrik. Tegangan pada pembangkit listrik dapat dibedakan ke dalam tegangan ultra tinggi, ekstra tinggi, tinggi, menengah, rendah, dan sangat rendah.

Voltmeter atau multitester digunakan untuk mengukur tegangan. Tegangan listrik memiliki 2 tipe, AC (Alternating Current) atau tegangan bolak-balik dan DC (Direct Current) atau tegangan searah.

Nilai AC contohnya 6.000 VAC, dan 20 kV.Sementara nilai DC contohnya 1,5 VDC, 12 VDC, dan 5 VDC. Nilai tegangan diperlukan untuk menyesuaikan komponen dengan jaringan listrik.

3. Daya Listrik

Daya listrik dapat diartikan sebagai tingkat konsumsi energi suatu perangkat elektronik atau rangkaian listrik.

Daya listrik juga disebut kerap disebut Power dengan satuan Watt yang dilambangkan dengan huruf “W”. Satuan W ini akan menunjukkan nilai kekuatan, daya, atau kapasitas dari suatu perangkat listrik.

Sebagai contoh, pada suatu alat elektronik, tertulis informasi wattnya adalah 5W, 15W, dll. Semakin besar nilai satuannya, maka semakin besar daya atau kekuatan dari perangkat tersebut.

Sebelum menggunakan, penting untuk menyesuaikan daya pada alat elektronik dengan kapasitas kelistrikan bangunan/ruangan.

Cara Menghitung Arus Tegangan dan Daya Listrik

Cara mencari arus listrik tegangan dan daya listrik dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus tertentu. Rumus ketiganya tentu berbeda. Tanpa rumus yang tepat, arus, tegangan, dan daya listrik tidak akan ditemukan. Berikut adalah cara menghitung arus, tegangan, dan daya listrik menggunakan rumus.

Tegangan Listrik

Rumus tegangan listrik bisa diperhatikan di gambar ini.

Rumus Tegangan Listrik

V: Tegangan Listrik
I: Arus Listrik
R: Tahanan (Ohm)
P: Power atau Daya Listrik

Arus Listrik

Cara mencari arus listrik bisa dilakukan dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Rumus Arus Listrik

I: Arus Listrik
V: Tegangan Listrik
R: Tahanan (Ohm)
P: Power atau Daya Listrik
Q: Coulomb
T: Waktu (s)

Daya Listrik

Rumus daya listrik bisa diperhatikan di gambar ini.

Rumus Daya Listrik

P: Power atau Daya Listrik
W: Usaha (Joule)
T: Waktu
V: Tegangan atau Beda Potensial (Volt)
R: Tahanan (Ohm)
I: Arus (Ampere)

Rumus Tegangan Listrik dengan Kuat Arus

Rumus tegangan listrik dimana kuat arus diketahui adalah V=IR dan V=P/I. Jika arus (I) tidak diketahui, maka I dapat dicari dengan rumus:

Rumus Tegangan Listrik dengan Kuat Arus

Dengan demikian, tegangan listrik bisa diketahui setelah arus berhasil ditemukan. Jika tidak, maka besar tegangan listrik tidak dapat ditemukan.

Rumus Tegangan Listrik dengan Daya Listrik

Rumus tegangan listrik dimana daya listrik diketahui adalah :

Rumus Tegangan Listrik dengan Daya Listrik

Jika daya (P) tidak diketahui, maka P dapat dicari dengan rumus:

Rumus Tegangan Listrik dengan Daya Listrik 2

Dengan demikian, tegangan listrik bisa diketahui setelah daya berhasil ditemukan. Jika tidak, maka tegangan besarnya listrik tidak dapat ditemukan.

Baca juga : Tutorial Menggunakan Kode Remot TV Polytron Tipe LED/LCD, Tabung

Contoh Perhitungan

Menghitung arus listrik pada sebuah persoalan tidaklah sulit. Asalkan rumus di tangan, maka perhitungan bisa dilakukan dengan cepat. Berikut adalah contoh perhitungan arus listrik, tegangan, dan daya listrik.

“5 menit adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan kawat penghantar dengan muatan listrik 1000 coulomb. Berapa arus listrik pada kawat penghantar tersebut?”

  • Rumus I=Q/t
  • Q=1000
  • T= 5 menit (300 s)
  • I=1000/300
  • I=3,33A
  • 3,33A adalah arus listrik pada penghantar tersebut.

Cara mencari arus listrik di atas bisa digunakan sebagai contoh untuk menghitung arus listrik dalam berbagai kasus.

Hal sama bisa diterapkan pada perhitungan daya dan tegangan. Yang perlu dilakukan adalah menerapkan rumus yang tepat dan mengeksekusinya dengan baik sehingga hasilnya diketahui.