Penjelasan Lengkap Simbol Sekring dan Fungsinya

Simbol Sekring dan Fungsi

Simbol sekring memiliki banyak sekali jenisnya, dimana setiap jenis simbol digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Biasanya simbol ampere dibedakan berdasarkan ukuran, besaran volt, dan masih banyak lagi lainnya.

Simbol sekring dibedakan menjadi beberapa jenis, Ampere (A), MiliAmpere (MA), Volt (V), hingga simbol MiliVolt (MV). Setiap jenis memiliki fungsi berbeda.

Dari segi fungsinya sendiri simbol ini digunakan sebagai indikator penunjuk penggunaan sekring, baik kapasitas energi yang dapat diterima hingga saat terjadi arus pendek listrik. Sehingga dapat mencegah overload atau meminimalisir terjadinya korsleting.

Pentingnya Memahami Apa itu Simbol Sekring

Sebelum menggunakan sekring, tentunya seseorang harus mengetahui terlebih dahulu simbol-simbol yang ada dalam sekring tersebut. Hal ini penting agar tidak salah dalam menggunakannya karena sekring sendiri memiliki banyak jenis serta kapasitas yang berbeda.

Misalnya saja seperti sekring balok, sekring tabung, sekring pelat, dan masih banyak lagi lainnya. Tentu setiap sekring tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Macam-Macam Simbol Sekring Beserta Artinya

Ada beberapa macam simbol yang ada dalam sekring, dimana untuk bisa mengetahui setiap simbol tersebut. Simaklah ulasannya berikut ini:

1. Ampere (A)

Ampere atau simbol A menjadi salah satu yang paling sering ditemui, simbol ini sendiri menunjukkan arus listrik yang dapat dimuat suatu sekring. Jenis simbol ini banyak digunakan pada peralatan elektronik nirkabel, seperti motor, televisi, AC, dan lain sebagainya.

2. MilliAmpere (MA)

Ada pula simbol sekring MilliAmpere (MA) yang kapasitasnya lebih kecil dari A, dimana jenis ini lebih sering digunakan untuk alat elektronik yang lebih kecil. Misalnya telepon genggam, remote, laptop, ataupun lampu.

3. Volt (V)

Selanjutnya terdapat simbol berupa Volt (V), simbol ini sendiri penggunaannya lebih ke arah sumber listrik secara langsung. Sehingga sering digunakan untuk controller listrik, seperti di rumah listrik, PLN, komputer, dan masih banyak lagi lainnya.

4. MilliVolt (MV)

Terdapat pula simbol MilliVolt (MV), dimana simbol ini intensitasnya lebih kecil dari Volt namun lebih tinggi dari Ampere. Penggunaannya tidak terlalu disukai karena dinilai kurang efektif, akan tetapi sebenarnya sangatlah bagus untuk digunakan.

Jenis-Jenis Sekring dan Fungsinya

Jenis-Jenis Sekring

Bukan hanya simbolnya saja, namun Anda juga harus mengetahui jenis-jenis dari sekring itu sendiri. Mengingat jenisnya juga terbilang cukup banyak dan memiliki kelebihannya tersendiri, seperti ulasan berikut ini:

1. Sekring Tabung

Sekring tabung menjadi jenis yang paling banyak ditemui pada alat elektronik, hal ini karena ialah yang bertugas untuk mengatur keluar masuknya arus listrik dari satu komponen ke komponen lainnya. Jadi tidak dapat dilepaskan dari sistem elektronik itu sendiri.

Jenis sekring ini tidak hanya digunakan untuk mengatur arus listrik saja, namun berfungsi pula untuk menghentikan arus listrik saat terjadi konsleting. Sehingga kerusakan karena korsleting tidak menyebar secara luas di alat elektronik tersebut.

2. Sekring Blade

Apabila Anda pernah mengganti sekring di motor atau mobil, maka itulah yang disebut dengan sekring blade. Fungsinya sendiri untuk menstabilkan listrik dari aki ke mesin agar tidak melebihi kapasitas dari kebutuhan mesin itu sendiri.

Selain itu, sekring blade juga berguna untuk membagikan arus listrik ke bagian-bagian lain di motor. Misalnya saja seperti lampu, speedometer, mesin pengapian, dan berbagai komponen lain yang membutuhkan arus listrik.

3. Sekring Kotak

Sekilas bentuknya mirip dengan sekring blade, namun sekring kotak mempunyai kapasitas pengatur daya yang lebih besar. Sekring ini biasa digunakan untuk pengatur kelistrikan di bangunan ataupun kendaraan berat.

Sekring kotak umumnya dibedakan menjadi beberapa kapasitas, seperti 30A, 40A, 50A, 60A, hingga 100A. Setiap ukuran mempunyai warna yang berbeda sebagai indikatornya, yaitu merah muda (30A), hijau (40A), merah (50A), kuning (60A), dan seterusnya.

4. Sekring Pelat

Ada pula jenis sekring pelat, seperti namanya sekring ini terbuat dari pelat baja yang sangat tebal. Hal ini dilakukan agar sekring ini mampu menampung kapasitas arus listrik yang besar, mengingat penggunaannya sendiri juga cukup ekstrem.

Misalnya saja seperti di pembangkit listrik, rumah distribusi listrik, kapal pesiar, dan berbagai sistem kelistrikan alat berat lainnya. Oleh karena itu, bentuknya dibuat sedemikian rupa agar mampu menampung beban tersebut.

Baca Juga :
1. Komponen Kelistrikan Mobil dan Fungsinya
2. Pengertian NO Dan NC Dalam Kelistrikan
3. Fungsi dan Persamaan Transistor BC547

Simbol sekring terdiri dari beberapa jenis, dimana setiap jenisnya memang diperuntukkan untuk tujuan penggunaan yang berbeda. Oleh karenanya, Anda harus mengetahui setiap jenisnya agar dapat mengaplikasikan sekring ini secara baik dan juga benar.