Cara Kerja Setrika Listrik

Pada artikel kali ini akan membahas seputar cara kerja setrika listrik. Adapun prinsip kerjanya sendiri yaitu merubah energi atau arus listrik menjadi energi panas.

Perubahan energi listrik ini menjadi energi panas terjadi, berkat adanya hambatan di kumparan penghantar listrik di dasar listrik. Nantinya hambatan listrik ini akan merubah energi listrik menjadi panas.

Bagaimana cara kerja setrika listrik otomatis? Prinsip kerja setrika listrik otomatis yakni merubah energi listrik menjadi energi panas melalui komponen.

Cara Kerja Setrika Listrik

Apa Itu Setrika Listrik

Setrika listrik merupakan alat yang dipakai untuk menghaluskan dari kerutan pada pakaian. Sehingga baju menjadi halus, rapi dan licin. 

Adapun bisa menjadi seperti itu, karena memakai sumber energi listrik yang diubah menjadi energi panas, sehingga mampu untuk melicinkan kain atau bahan.

Bagian-Bagian Setrika Listrik 

Setelah mengetahui cara kerja setrika listrik tidak salahnya jika mengetahui bagian-bagian di setrika listrik. Perlu Anda tahu jika bagian-bagian pada setrika listrik berbeda-beda dari jenis ataupun merk setrika tersebut.

Namun secara umum hampir semua setrika listrik memiliki bagian-bagian seperti dibawah ini: 

Bagian-Bagian-Setrika-Listrik

1. Kabel Daya

Kabel daya merupakan salah satu bagian setrika listrik yang sangat penting kehadirannya, terutama Setrika yang memakai listrik arus bolak-balik atau AC. 

Di manakah budaya ini sebagai penghantar serabut yang dibungkus dengan memakai bahan isolasi kain sebagai pelindungnya.

Adapun fungsi dari kabel daya yaitu memudahkan pergerakan setrika listrik serta menjaga supaya kabel listrik tetap awet walaupun sering bergerak secara elastis. 

2. Elemen Pemanas

Elemen panas juga dikenal dengan sebutan Heather dalam dunia industri. Dimana elemen panas ini berguna untuk merubah energi listrik menjadi energi panas sehingga terciptalah panas pada setrika listrik.

Untuk letaknya sendiri elemen panas berada di bagian antara pelat alas setrika dengan besi pemberat di dalam setrika. 

3. Selector Switch 

Bagian setrika listrik umum selanjutnya biasa ditemukan yaitu selector switch. Fungsi dari sector sweet sendiri sebagai saklar on atau off yang mana akan memberi nilai panas.

Supaya menghasilkan daya panas tinggi, maka selektor switch akan menekan pemantik di bagian bawah. Dengan begitu arus listrik pada heater akan semakin kuat mengalir sehingga heater akan semakin panas.

4. Lampu Indikator

Lampu indikator merupakan bagian lain dari setrika listrik. Dimana fungsi dari bagian ini yakni memberikan sinyal pada saat setrika sedang melakukan proses pemanasan heater.

Jika lampu indikator ini mati, artinya panas sudah sesuai dengan yang Anda butuhkan tadi ketika mengatur selektor switch.

5. Alas Setrika

Alas setrika merupakan bagian penting lainnya pada setrika listrik. Dimana bagian ini akan berhubungan langsung dengan kain yang disetrika.

Alas setrika juga berguna sebagai kompresi energi panas pada elemen pemanas supaya menjadi licin pada kain yang disetrika. 

Adapun bahan yang digunakan pada alas setrika yakni aluminum serta stainless steel. Tidak hanya diwajibkan anti karat juga tidak lengket serta licin pada kain yang disetrika menjadi lebih mudah untuk halus dan tidak mengotori kain tersebut.

6. Pemberat Setrika 

Pemberat setrika merupakan salah satu komponen setrika listrik yang berfungsi untuk memberatkan setrika sehingga mempermudah dalam pemakaian setrika. Biasanya pemberat setrika terbuat dari bahan besi. 

7. Penutup Setrika 

Penutup setrika sendiri bisa dibilang sebagai body setrika. Dimana fungsi dari penutup setrika yaitu sebagai isolasi serta menjadi pegangan tangan.

Penutup setrika sendiri terbuat dari bahan isolasi seperti plastik. Tidak hanya untuk melindungi tangan dari sengatan listrik, namun penutup setrika juga dibuat supaya tahan panas. 

8. Pengatur Suhu

Pengatur suhu merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk mengatur panas setrika. Dengan begitu panas pada setrika bisa disesuaikan dengan jenis kain yang akan disetrika. Biasanya pengatur suhu tersebut memakai prinsip bimetal.

9. Reservoir Air 

Reservoir air biasanya hanya ada di setrika uap dan digunakan sebagai penghasil uap. Reservoir air bisa diisi air dan tidak.

Tergantung ada sistem uangnya atau tidak, jika tidak maka bisa mengosongkan reservoir air tersebut. Setelah selesai pemakaian, reservoir air diwajibkan harus dalam kondisi kering agar terhindar dari korosi.

Prinsip dan Cara Kerja Setrika Listrik

Pada saat setrika listrik disambungkan ke sumber tegangan listrik dan dinyalakan atau posisi on, maka arus listrik akan mengalir lewat heater atau elemen pemanas. Dengan begitu terciptalah panas dari elemen pemanas tersebut.

Ketika panas tersebut dialirkan secara konduksi di permukaan dasar setrika atau alas setrika. Maka perlu Anda ketahui jika panas dari elemen pemanas setrika akan terus meningkat jika arus listrik tetap mengalir. 

Maka dari itu jika setrika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu sebagai pencegah terjadinya panas berlebih, maka setrika harus diputar dari sumber listriknya. Kemudian sambungkan kembali jika panas setrika sudah menurun. 

Itulah mengapa pengatur suhu dibuat, dimana pengatur suhu ini bisa memutus aliran listrik secara otomatis jika suhu pada elemen pemanas setrika sudah mencapai maksimal.

Dan sebaliknya, jika suhu dari setrika menurun maka pengatur suhu secara otomatis akan menghubungkan di arus listrik, dengan begitu setrika kembali panas secara stabil. 

Baca Juga :
1. Macam-Macam Alat Ukur Listrik Lengkap dan Cara Penggunaannya
2. Kabel Fasa : Pengertian Dan Penerapannya Pada Instalasi Listrik
3. Biaya Dan Cara Menghitung RAB Instalasi Listrik Terbaru

Pembahasan mengenai cara kerja setrika listrik sudah tersaji secara detail. Pada intinya prinsip kerja setrika listrik sangat simple, yakni merubah energi listrik menjadi energi panas yang berguna untuk menghaluskan permukaan kain.